Vending Machine

Wednesday
Riddle Creepypasta Indonesia Vending Machine




Ada sebuah vending machine aneh. Pertama, letaknya di dalam gang sepi yang hampir tak pernah dilalui orang. Kedua, harga semua minumannya sama, yakni 10 ribu. Mungkin karena harganya yang murah, malam itu ada empat orang yang minum dari vending machine itu. Dan yang aneh lagi, kita tak bisa memilih minuman apa yang akan keluar dari sana.

Pertama adalah seorang Amerika. Ia meminum sekaleng minuman soda dengan puas.

Kedua, seorang Tionghoa. Ia meminum sekaleng minuman teh oolong dengan puas juga.

Ketiga, seorang Jepang. Begitu ia menempelkan bibirnya di mulut kaleng, ia menyadari ia belum membaca minuman apa itu. Iapun membacanya dan terkejut ketika melihat minuman itu bertuliskan jus darah. Ia tak jadi meminumnya dan beberapa saat kemudian mati.

Seorang India datang dan mendapatkan minuman yang sama. Ia meminumnya dan berkata, “Dasar orang Jepang bodoh! Ini kan hanya jus tomat!”
Read more ...

Rumah Hantu

Monday


Aku pergi ke sebuah taman bermain saat liburan musim panas bersama pacarku. Aku tertarik dengan sebuah wahana bernama” Rumah Berhantu”. Karena aku sangat suka dengan hal-hal berbau horor, akupun mengajak pacarku masuk ke sana (karena aku takut masuk sendirian hahaha).

Cerita Creepypasta Riddle Indonesia Rumah Hantu


Di dalam “rumah hantu” itu ternyata sangat gelap sehingga cukup membuatku ketakutan. Akupun segera menggandeng tangan pacarku dan mulai berjalan.

Isi rumah hantu itu sangat standar, hanya boneka-boneka menakutkan. Namun tetap saja suasana yang menyeramkan membuatku merinding. Bahkan aku hampir menangis dibuatnya. Untunglah pacarku sangat perhatian dengan menepuk punggungku untuk menenangkanku.

Aku mengambil napas lega ketika kami akhirnya keluar. Akupun melepaskan tangan pacarku dan merasa malu karena bertingkah seperti anak kecil di dalam sana tadi. Untung saja aku memiliki pacar yang sangat baik.
Read more ...

Tentara

Sunday

Pada akhir perang Irak, seorang serdadu Amerika menelepon kedua orang tuanya.

“Halo Ayah dan Ibu!” katanya, “Mereka akan mengirimku pulang beberapa hari lagi. Ketika aku pulang, bisakah aku tinggal bersama kalian?”

“Tentu saja.” Kata sang ayah bahagia, “Kau bisa tinggal dengan kami kapanpun kau suka.”



“Salah seorang temanku tak punya tempat tinggal lagi. Bisakah dia ikut denganku?”

“Tentu, nak! Temanmu selalu disambut di rumah ini.”

“Tapi, ada sesuatu yang harus Ayah tahu. Temanku itu menginjak ranjau sehingga kehilangan tangan dan kaki.”

Terdengar suara hening sebentar dan sang ibu lalu berkata, “Mungkin tak apa-apa untuk beberapa hari Nak. Namun merawat orang cacat adalah beban yang sangat besar bagi kami. Mungkin kamu bisa mencarikannya perawat di rumah sakit veteran.”

Sehari kemudian, orang tua itu menerima telepon bahwa anak mereka bunuh diri. Mereka sangat sedih. Beberapa hari setelahnya, sebuah peti mati berisi jenazah anak mereka tiba. Begitu membukanya, mereka langsung ambruk ke tanah dan menangis tiada henti.
Read more ...

Perampok

Friday


Terdengar laporan ke New York police Department bahwa bank setempat telah dirampok. Detektif Elliot Stabler & Detektif Olivia Benson sudah dikirim ke tempat kejadian. Detektif Stabler yakin perampoknya belum pergi jauh dan memutuskan untuk mencari di daerah sekitar. Mereka mencari ke tempat Nicole’s Laundromat (tempat mesin cuci koin), namun tidak berhasil. Lalu mereka mencari ke Broadway Grill, tempat makan, sekali lagi mereka tak menemukan apa2. Bangunan terdekat berikutnya adalah Dave’s Digital Photos. Mereka masuk kedalam dan bertanya pada pemiliknya lalu melihat2 ke sekitar. Mereka tidak menemukan apa2, tapi mereka melihat ruangan kecil di belakang bangunannya. Ketika Detektif Benson meminta untuk melihat kedalam, pemiliknya bilang “Itu adalah Darkroom (kamar gelap) ku, tempat dimana foto2 ku di buat. Jika kamu membuka pintu dan cahaya masuk, itu akan merusak semua foto2 yang ada di dalam.” Tapi Detektif Benson menjawab, “Okay, tapi sekarang kami akan menangkapmu. Kamu adalah perampok bank itu, dan uang itu disembunyikan di bangunan ini.”
Read more ...