Lubang Misteri

Monday
Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Florida. Peristiwa ini terjadi sangat tiba-tiba. Suatu malam, saat warga sedang tidur dengan nyaman di tempat tidur mereka, sebuah lubang raksasa terbentuk di pusat kota. Bumi runtuh dan beton berjatuhan, meninggalkan lubang menganga di tanah.

Keesokan paginya, orang-orang di kota terbangun dan menemukan sebuah lubang besar. Lebar lubang itu adalah 100 kaki dan tampak seolah-olah sangat dalam.

Cerita Riddle Creepypasta Indonesia


Salah satu orang berani berdiri di tepi lubang itu dan berteriak, "Hei!" Tapi tidak ada gema yang terjadi. Hanya sunyi.

Seorang anak laki-laki mengambil segenggam batu-batu kecil dan melemparkannya ke dalam lubang. Dia menunggu suara batu sampai di bagian bawah lubang, tapi setelah menunggu beberapa lama, suaranya tidak pernah terdengar.

Kemudian pada hari itu, sekelompok ilmuwan tiba untuk memeriksa lubang itu dan mencari tahu apa yang menyebabkan lubang itu muncul. Meskipun mereka melakukan ratusan tes, mereka menyerah, dan kebingungan.

Media nasional turun di kota kecil itu, menyiarkan lubang itu di seluruh saluran TV. Berita utama dikoran mengatakan bahwa itu adalah "lubang tanpa ujung" dan "jurang maut"

Beberapa hari kemudian, setelah semua keributan mereda, beberapa orang menemukan bahwa lubang itu bisa saja bermanfaat. Mereka mulai membuang sampah mereka ke dalam lubang. Banyak orang membawa keluar tong sampah dan kantong sampah dan melemparkannya ke dalam lubang. Sofa bekas, lemari es, kasur tua, televisi dan furnitur yang sudah tidak terpakai dibuang di 'jurang maut' itu.

Penjahat menggunakan lubang itu untuk menyingkirkan senjata dan pisau yang telah digunakan dalam perampokan, sehingga polisi tidak bisa melacak mereka.

Ada seorang pria yang tanpa sepengetahuan tetangganya, telah membunuh seorang gadis kecil. Di tengah kegelapan, ia menyeret mayat keluar menuju ke lubang itu dan melemparkan korbannya ke dalam lubang itu.

Sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir memutuskan untuk mengambil keuntungan dari lubang. Mereka mengirimkan sebuah truk yang berisi limbah nuklir dan memasukan semua muatannya ke dalam lubang.

Tampaknya seolah-olah semua orang yang ingin menyingkirkan sesuatu akan melemparkan barang itu ke dalam lubang itu.

Beberapa tahun kemudian, seorang anak muda sedang berjalan didekat lubang itu ketika kebetulan ia mendengar sesuatu yang datang dari kedalaman. Kedengarannya seperti suara teriakan seorang pria, "Hei!"

Semenit kemudian, beberapa batu kecil terlempar keluar dari lubang itu.
Read more ...

Penulis

Monday
Aku adalah penulis yang pernah menbuat novel best seller. Para fansku dan pihak penerbitan mendorongku untuk menulis novel kedua. Namun apapun yang kulakukan, aku tak mampu mendapatkan ide. Akhirnya aku tahu sebabnya, kamarku amat berisik! Ada suara teman dan keluargaku bercakap-cakap, jadi aku mengusir mereka dan menyuruh mereka tak datang lagi. Ada suara kendaraan lalu lalang di luar, jadi akhirnya aku memaku jendela supaya tak bisa dibuka. Ada suara air menetes di wastafel, jadi aku memutuskan melepaskannya dari dinding. Suara kipas angin dan radio juga terdengar terlalu keras, jadi aku menyingkirkannya. Bahkan, kini semua perabotan di kamarku sudah kukeluarkan, hingga tertinggal meja kursi dan alat tulis. Namun tetap saja aku tak bia berkonsentrasi, masih ada suara yang terdengar! Aku benar-benar harus mengakhirinya! Aku hanya bisa dalam kondisi benar-benar tenang!
Read more ...

6 Cerita Seram Deep Web Yang Mungkin Kamu Belum Tahu

Wednesday
Apa itu deep web? Deep web adalah bagian dari www (world wide web) yang tidak termasuk dalam internet namun bisa dicari dengan mudah melalui browser deep web. Browser deep web yang paling sering digunakan adalah tor browser. Dengan browser deep web tersebut kita bisa menjelajahi situs situs deep web dengan bebas. Namun didalam deep web, ada cerita seram deep web yang mungkin kamu belum ketahui. Berikut ini adalah 6 cerita seram deep web yang mungkin kamu belum tahu:

Baca Juga:



        1. Penyiksaan Anak


Cerita seram deep web yang pertama adalah soal penyiksaan anak. Perlu kamu ketahui, hampir 80% isi deep web itu berisi konten mengenai penyiksaan anak. Pada tahun 2015, ada seorang pria dari deep web yang berusia 33 tahun ditangkap oleh pihak berwenang dikarenakan pria ini diduga melakukan penyiksaan terhadap 7 anak kecil. Diantara anak kecil tersebut bahkan ada yang berusia 1 tahun. Situs deep web miliknya di telusuri hampir 1000 orang dalam sehari. Kemungkinan mereka adalah pengidap penyakit pedophilia.




      2. Narkoba


Isi deep web adalah surga bagi para pengguna narkoba. Hal ini dikarenakan ada banyak sekali situs jual beli barang terlarang tersebut di sana. Ada beberapa situs deep web yang sering dikunjungi orang yaitu silk road dan ross ulbricht. Pemilik dari situs situs deep web tersebut sudah ditahan oleh pihak kepolisian pada tahun 2015.






     3. Penjualan Senjata Ilegal

Selain narkoba, beberapa situs deep web juga menjual senjata ilegal. Situs deep web yang terkenal menjual senjata ilegal adalah black market reloaded. Pemilik situs deep web ini bernama adam bunger dan ia telah ditahan oleh pihak kepolisian karena diduga menjual dan mengirimkan senjata api ilegal ke seluruh dunia.






    4. Game of Terror

Jika anda mencari permainan yang seram mungkin game of terror bisa menjadi pilihan anda. Game of terror adalah permainan yang bisa kita download di beberapa situs deep web. Game of terror biasa disebut dengan sad satan memiliki gameplay berbentuk labirin. Kita harus mengelilingi labirin yang terdapat lampu disana dan bayangan disana bisa berubah rubah. Terkadang kita bisa mendengar teriakan anak kecil di sepanjang labirin.






    5. Blank Room Soup

Blank room soup adalah video yang terdapat dalam situs deep web yang dimana didalam video tersebut ada seorang pria yang sedang memakan sesuatu di mangkuk dan sedang menangis. Dibelakang lelaki tersebut ada 2 orang pria mengenakan costum yang lumayan seram. Banyak kisah yang beredar bahwa pria tersebut menangis karena yang ia makan adalah soup yang berisi daging dari temannya sendiri. berikut adalah videonya:



   6. Red Room

Red room deep web saya masukan sebagai list paling terakhir dikarenakan ceritanya yang mungkin paling seram menurut saya. Red Room deep web adalah situs yang berisi video streaming yang dibuat oleh admin red room sendiri. Video streaming yang terdapat pada Red Room berisi video video penyiksaan hewan dan manusia. Mungkin anda kaget bagaimana ada orang yang mau melihat video penyiksaan manusia. Namun di situs tersebut banyak orang yang melihat videonya dan bahkan ada yang berlangganan isi dari konten video penyiksaan manusia. Beredar kabar bahwa sang admin red room akan memberikan kesempatan kepada penonton untuk membayar menggunakan bitcoin. Bayaran tersebut akan disesuaikan dengan apa yang akan ia lakukan untuk menyiksa nasib manusia yang akan disiksa oleh algojo.
Read more ...

Creepypasta: Lapar

Monday

Sebagai seorang dokter ahli jiwa, aku terikat dengan kerahasiaan antaraa dokter-pasien dan tidak diperkenankan memberitahukan pada siapapun mengenai kondisi pasien-pasienku. Namun kali ini, aku merasa perlu untuk menceritakannya. Cerita ini, tanpa perlu kuragukan lagi, adalah pengalaman paling menakutkan yang pernah kualami sepanjang praktekku sebagai psikiater.

Kisah ini terjadi tahun 2009 dan jadwalku saat itu sedang longgar. Aku sedang menghabiskan makan siangku ketika aku mendapat telepon dari kolegaku yang membuka praktek di gedung yang sama denganku. Kadang kala kami memang sering mengirimkan pasien satu sama lain apabila salah satu dari kami sedang sibuk.

“Hei, apa kau sedang sibuk? Aku ingin mengirim seseorang kepadamu.” katanya.

“Tidak kok. Bagaimana detail pasiennya?”

“Gangguan pola makan. Ibunya sangat khawatir sehingga mengirimnya kepadaku.”

Gangguan pola makan. Hmm ... itu kasus yang tidak terlalu menyenangkan. Sebenarnya aku pernah memiliki pasien penderita bullimia yang muntah di kantorku selama terapi. Aku melirik jadwalku sejenak. Yah, kurasa aku bisa menerimanya.

“Oke, kirim dia!”

“Thanks. Aku kirim dia sekarang.”

Aku mencoba merapikan mejaku dan menunggunya. Setelah 10 menit menanti, aku mulai tak sabar dan keluar untuk mencarinya. Ketika aku sampai di lorong, kulihat ada kerumunan orang berdiri di depan elevator. Mereka saling bercakap-cakap satu sama lain, seperti mendiskusikan sesuatu.

“Ada apa ini?” tanyaku.

“Lift-nya macet.” jawab salah satu dari mereka.

Sial, pasti dia terjebak di dalamnya.

“Di lantai berapa?”

“Di antara lantai 10 dan 11.”

Yup, pasti ia ada di dalamnya. Kantor rekanku itu berada di lantai 10, sekitar 3 lantai dari sini. Menurut pengalamanku, bisa sejam hingga operator bisa memperbaiki lift ini. Aku harap dia tidak klaustrofobia. Kembali ke kantorku, aku lalu menelepon rekanku.

“Bagaimana?’ jawab kolegaku di dalam telepon.

“Ia terjebak di dalam lift.”

“Benarkah? Gadis yang malang” ia tertawa.

“Siapa namanya?”

“Amelia,” ia mencoba mengingat, “Amelia D-sesuatu ...”

“Oke, thanks. Bagaimana jika kita minum sehabis pulang kerja, lalu kita bisa bertukar opini mengenai kasusnya.”

“Oke, dia itu ...”

“Eits, jangan katakan dulu. Aku ingin membentuk opiniku sendiri tanpa ada pengaruh darimu, oke?”

“Oke.”

Ternyata benar dugaanku, baru sejam kemudian, aku mendengar sorakan dari ujung lorong. Itu tanda lift itu akhirnya bekerja kembali.

Aku harus memastikan ia baik-baik saja. Kemudian aku kembali bergabung dengan kerumunan orang-orang di depan lift.

Ada lebih banyak orang ketimbang tadi sehingga aku tak bisa melihat pintu lift dari balik punggung mereka. Namun aku mendengar suara berdenting yang menandakan lift itu berhenti di lantai kami dan suara bergeser ketika lift itu membuka.

“Holy shit!” seseorang langsung berteriak.

Orang-orang mulai menjauh dari depan lift. Aku mencoba maju mendesak tubuh orang-orang di depanku karena ingin melihat apa yang ada di dalam lift. Begitu aku mendekat, aku mulai mencium bau ini. Baunya seperti membuka kamar apartemen dan seseorang yang belum mandi selama bertahun-tahun keluar. Bau itu mengalir keluar dari dalam lift dan membanjiri sepanjang lorong. Seorang pemuda berpakaian jas langsung menutup mulut dan hidungnya dengan sapu tangan. Akhirnya aku bisa melihat dengan jelas apa yang membuat reaksi orang-orang seperti itu.

Wanita di dalam lift itu sama sekali tak seperti yang aku bayangkan. Ia mengalami obesitas yang sangat parah, ia terlihat berbobot sekitar 200 kg. Wajahnya benar-benar tambun hingga matanya hampir tak terlihat, hanya tampak seperti dua titik hitam di atas pipinya. Ia memiliki rambut cokelat yang keriting.

Mulutnya tertutup oleh sesuatu yang tampak seperti saus barbekyu yang penuh minyak. Bahkan masih ada sisa tulang di sudut mulutnya. Ia menggerakkan tangan gemuknya untuk membersihkan serpihan di bajunya, sisa makanan. Ia terlihat seperti habis dari bufet all-you-can-eat dengan berbagai menu daging. Terpegang erat di salah satu tangannya adalah sebuah tas plastik hitam besar, seperti sebuah plastik sampah. Ketika ia menggerakkannya, apapun yang ia simpan di dalamnya tampak teraduk-aduk. Bau busuk itu rupanya tak keluar dari badan wanita itu, melainkan dari dalam plastik sampah itu.

Wanita itu berjalan keluar dari lift. Mata dan hidungnya penuh dengan air mata dan lendir yang terus mengalir. Aku justru maju ketika orang-orang lain mundur karena ketakutan.

“Amelia?” aku bertanya kepadanya.

Ia menatapku dengan matanya yang kecil bak manik-manik. Pipinya belepotan dengan noda sampah merah yang bercampur dengan air mata. Ia mulai membuka mulutnya dan aku sempat berpikir bahwa ia akan memuntahkan seluruh barbekyu yang ia lahap ke arahku.

“A ... aku tadi lapar ...” ia berkata dengan aksen Selatan yang tergagap.

Pria berpakaian jas tadi bergidik karena bau napas wanita itu dan segera melangkah pergi.

“Tidak apa-apa,” aku mencoba meraihnya untuk menolongnya, “Apa kau ingin membicarakannya di kantorku?”

Melihatku mencoba meraihnya, ia mengenggam lebih erat tas plastik hitam besar dan memeluknya di depan dadanya. Isinya menimbulkan suara yang membuatku muak. Aku bisa merasakan makan siangku tadi naik ke belakang tenggorokanku.

“Apa itu milikmu?’ tanyaku, “Aku takkan mengambilnya.”

Ia mulai menangis. Suara cukup membuatku ngeri, seperti suara babi mengikik. Jujur, aku tak mau menyentuhnya. Aku ingin kembali ke kantor, mengunci pintuku, dan berpura-pura tak pernah menerima pasien sepertinya. Bau dan tumpahan apapun yang ada di dalam tasnya bisa mengendap di dalam kantorku selama berminggu-minggu. Namun tetap saja, ia adalah manusia dan ia membutuhkan bantuanku. Aku tak bisa begitu saja memalingkan muka.

“Kantorku tak jauh dari sini. Mengapa kau tak ikut denganku ke sana?” aku mulai berjalan. Di benakku, jika saja ia tak mengikutiku, malah bagus. Ia bisa kembali ke apartemennya yang kemungkinan besar penuh dengan kecoa dan feses dan siapa tahu kotoran-kotoran memuakkan lainnya, dan aku akan mencari pasien lain.

Namun ia mengikutiku, dengan langkah tertatih-tatih. Aku membuka pintu untuknya dan ia masuk dengan lemak pada tubuhnya bergoyang-goyang. Ia masih memegang kantong sampahnya dengan jari belepotan saus barbekyu sambil sesekali bersendawa. Ia kemudian hanya berhenti di tengah ruangan kantorku.

“Lift ... litnya tadi macet ...” ia bergumam.

“Ya, saya tahu. Saya ikut prihatin. Saya harap anda baik-baik saja. Tapi untung saja anda membawa sesuatu untuk dimakan, bukan?”
Ia mulai menangis lagi, sambil meremas kantong sampahnya, yang aku takutkan akan meledak dan menumpahkan seluruh isinya yang entah-hanya-Tuhan-yang–tahu ke atas karpetku. Ia mengangguk ketika wajahnya memerah dan air mata mengalir deras seakan keluar dari tiap pori-pori wajahnya.

Aku kemudian mengambilkannya tisu dan ia mengambilnya, tetap sambil mengenggam erat tas sampahnya, seakan takut aku akan mencurinya.

“Apa anda ingin saya untuk memeganginya sebentar?” tanyaku sambil berdoa dalam hati agar ia mengatakan tidak.
Ia menggeleng. Syukurlah.

“Apa yang ada di dalam sana?” aku menunjuk ke kantong plastik besar yang dipegangnya.

Ia gusar dan mendengus, mencoba menyedot kembali semua cairan kembali ke dalam wajahnya. Dengan menggunakan satu tisu, ia menyapu seluruh wajahnya, hingga meratakan noda merah di mulutnya ke penjuru wajahnya.

“Sisa ... sisa makanan ...” ia menjawab dengan terbata-bata. Dadanya tampak naik turun dan ia mulai terisak kembali. Wajahnya kini serupa dengan air mancur. Aku mulai merasa kasihan padanya. Ia tampak sangat menderita.

“Lihat,” kataku, “terjebak di dalam lift sungguh adalah sebuah pengalaman traumatis.”

Isakannya mulai terdengar melengking.

“Jadi kenapa kita tidak tunda saja pertemuan kita sampai Anda merasa tenang.”

Ia berusaha menjawab di tengah isakannya, “An ... Anda ingin bertemu saya?”

“Ya, hanya bukan hari ini. Mengapa Anda tidak pulang dulu saja dan mencoba santai. Saya tidak berpikir Anda dalam mood yang tepat untuk membicarakan semua permasalahan Anda. Namun saya sangat ingin menolong Anda. Jadi, mari kita jadwalkan kembali pertemuan kita untuk minggu ini. Bagaimana menurut Anda?”

Aku berjalan kembali ke mejaku dan mengambil kartu nama. Mulutnya masih gemetar dan tampaknya ia sebentar lagi akan menjadi tumpukan lendir yang menjerit gila-gilaan. Namun ia justru tampak lebih tenang dan mengangguk, kemudian mengambil kartu namaku dengan jari-jari yang masih mengenggam tisu yang lengket dan basah.

“Te ... terima kasih ...” ia berkata. Aku hampir tak bisa membaca wajahnya. Seluruh mukanya tampak merah, bengkak, dan basah sehingga ia hampir tanpa ekspresi.

“Apa Anda mau saya menemani Anda hingga ke lobi?” tanyaku, “Untuk berjaga-jaga seandainya lift macet lagi. Namun menurut saya, seharusnya lift-nya baik-baik saja sekarang. Anda tak perlu takut.”

Ia menggeleng, “Itu ... sepertinya bukan ide ... yang bagus ...”

“Oke.”

Dan dengan itu, ia berpaling dan keluar dari kantorku dengan langkah lamban dan malas. Bersamanya, tas hitam dengan isinya bergoyang-goyang mengikuti langkahnya, membawa pergi segala aroma busuk, jorok, dan tak mengenakkan dari dalamnya. Aku menghela napas dengan lega ketika ia menutup pintu dan menghilang di baliknya.

Ia tak pernah meneleponku kembali.

Seminggu kemudian, aku sedang minum-minum bersama kolegaku di lantai bawah. Kami sedang santai, menikmati beberapa cangkir minuman, dan tiba-tiba aku teringat padanya.

“Oh, ngomong-ngomong terima kasih.” kataku.

“Untuk apa?”

“Amelia.”

“Siapa?”

“Amelia. Gangguan pola makan, ingat? Minggu lalu kau mengirimnya kepadaku.”

“Oh ya, aku ingat. Yang terjebak di dalam lift. Bagaimana keadaannya?”

“Ia benar-benar seperti kapal menunggu karam. Terisak terus-menerus dan hampir histeris. Aku memintanya menjadwalkan kembali pertemuan kami, namun ia tak pernah menelepon untuk membuat perjanjian.”

“Apa kau sudah berbicara dengan ibunya?”

“Tidak. Aku sama sekali tak mendapatkan informasi sedikitpun darinya. Tapi aku memberikannya kartuku.”

“Bagaimana pendapatmu mengenai dirinya?”

“Ketergantungan pada makanan. Kasus klasik.” jawabku, “Benar-benar pemakan lahap. Wajahnya benar-benar ...”

“Bukan, bukan ibunya. Maksudku Amelia.”

“Apa?”

“Bagaimana pendapatmu mengenai Amelia?” ulangnya.

“Aku sudah mengatakan padamu apa pendapatku.”

“Amelia, gadis kurus kering berusia 12 tahun itu, kau pikir ia adalah pemakan lahap?”

“Apa, tidak ... itu ...”

Dan tiba-tiba aku tersadar.

“Apa ibunya bersamanya saat itu?”

“Ya, aku mengirim mereka berdua kepadamu.”

“Dan mereka berdua terjebak di dalam lift bersama-sama?”

Ia menatapku dan mimik wajahnya langsung berubah.

Tak perlu kukatakan lagi, aku tak pernah lagi bertemu lagi dengannya. Amelia D-sesuatu. Atau ibunya, wanita penderita obesitas yang tak bernama yang kutemui di luar lift pada hari itu. Wanita yang beraroma seperti kematian, tertutup oleh yang kupikir saus merah, dan membawa tas sampah berisi sisa-sisa makanan.
Read more ...

Creepypasta: The Time Paradox

Monday
Seorang bayi perempuan secara misterius ditemukan di teras sebuah panti asuhan daerah Cleveland pada tahun 1945. "Jane" kemudian mereka menamainya hidup dalam kesendirian serta kesedihan, tanpa tahu siapakah orang tuanya, hingga di tahun 1963, secara tak wajar ia merasakan suatu ketertarikan pada seorang gelandangan. Ia jatuh cinta pada lelaki itu dan ketika hidup Jane mulai dihiasi oleh kebahagiaan, serentetan musibah datang menimpanya tanpa ampun. Pertama, dia hamil dengan si gelandangan yang tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak. Kedua, ketika proses persalinan rumit itu tengah berlangsung, dokter menemukan bahwa Jane memiliki organ kelamin ganda, alhasil supaya mereka dapat menyelamatkan nyawa Jane, mereka harus mengoperasinya dan mengubah wanita itu menjadi laki-laki. Seolah belum cukup musibah dialaminya, seorang tak dikenal diam-diam mencuri bayinya dari ruang persalinan.

Sumber: Pinterest

Diterpa berbagai macam cobaan, dikucilkan oleh masyarakat, dan seringkali mengalami kemalangan, "lelaki" ini pun menjadi seorang pemabuk dan hidup sebagai gelandangan. Jane tak hanya kehilangan figur orang tua dan sang kekasih, namun ia juga telah kehilangan satu-satunya buah hati yang susah payah ia lahirkan dengan bertaruh nyawa.

Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1970, ia menyinggahi sebuah Bar bernama Pop's Place, dan mencurahkan semua kisah derita lara hidupnya pada seorang Bartender tua. Bartender tua yang merasa simpatik itu pun kemudian menawarkan satu kesempatan untuk menuntut balas pada pria yang meninggalkannya dalam kondisi hamil dan siapapun itu yang dulu sudah membuangnya di panti asuhan dengan syarat ia harus mau bergabung dalam "perkumpulan penjelajah waktu."

Mereka berdua lalu masuk kedalam mesin waktu dan si bartender membawa lelaki ini kembali ke tahun 1963. Namun setelah sampai pada waktu tersebut si gelandangan malah bertemu dengan seorang gadis panti asuhan dan secara aneh ia merasa tertarik pada gadis itu, yang kemudian hamil akibat hubungan mereka berdua.

Sedangkan si bartender sendiri kemudian pergi ke waktu 9 bulan kemudian, menculik seorang bayi perempuan di rumah sakit, membawanya kembali ke tahun 1945 dan meninggalkannya di teras sebuah panti asuhan. Terakhir si bartender menjemput gelandangan yang tengah bingung akan keadaan yang sedang terjadi di sekitarnya saat itu lalu membawanya ke tahun 1985 guna melantiknya menjadi salah satu anggota dari "perkumpulan penjelajah waktu." Dan akhirnya si gelandangan pun mendapatkan kembali martabat hidupnya, ia dihormati sebagai salah satu senior dalam perkumpulan tersebut, kemudian ia menyamar menjadi seorang bartender dalam rangka melaksanakan misi tersulitnya yaitu, pertemuan nasib, menanti seorang gelandangan terpilih di Bar Pop's Place pada tahun 1970.
Read more ...

Creepypasta: Eyeless Jack

Monday
Halo, namaku Mitch. Aku akan bercerita pada kalian tentang pengalamanku. Aku tidak yakin apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang berbau paranormal atau apapun istilah tepatnya, namun setelah “sesuatu” itu datang kepadaku, aku menjadi percaya akan hal-hal yang berkaitan dengan paranormal.

Satu minggu setelah aku pindah bersama kakakku, Edwin, setelah rumahku disita, aku telah selesai berkemas. Edwin cukup setuju dengan ide aku pindah bersamanya mengingat kami sudah tidak saling berjumpa sejak 10 tahun lamanya, aku juga merasa senang dengan hal ini. Aku tertidur dengan pulas setelah semua barang-barangku masuk ke dalam rumah. Setelah satu minggu, aku mendengar suara gemerisik dan berdesir dari arah luar rumah sekitar pukul satu dini hari. Kupikir suara tersebut adalah seekor rakun, maka aku mengabaikannya dan kembali tidur. Keesokan paginya aku menceritakan hal tersebut kepada Edwin, dan dia juga berpikiran sama denganku.

Sumber: http://vignette3.wikia.nocookie.net

Keesokan malamnya, kupikir aku mendengar suara jendela terbuka serta suara langkah yang berat, seakan-akan sesuatu memasuki kamar. Aku meloncat bangun dan memeriksa seluruh isi kamar, namun aku tidak melihat apapun. Keesokan paginya, Edwin menjatuhkan cangkir kopinya saat dia melihat keadaanku. Dia menunjukkan padaku sebuah cermin untuk aku mengaca. Sebuah luka yang lebar menghiasai pipiku.

Setelah bergegas menuju rumah sakit, dokter mengatakan padaku bahwa aku pasti telah tidur sambil berjalan, namun kemudian dia menunjukan sesuatu padaku yang membuat darahku serasa membeku. Dia mengangkat kemejaku dan menunjukan sebuah luka irisan yang terjahit, tepat dimana ginjalku berada. Aku terbelalak menatap matanya. “Entah bagaimana caranya kau kehilangan ginjal kirimu semalam. Kami benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dan bagaimana. Maafkan aku Mitch.” Kata dokter.

Keesokan malamnya lagi merupakan titik puncak semuanya. Sekitar tengah malam, aku terbangun kembali dan melihat sebuah pemandangan yang sungguh mengerikan. Aku bertatapan langsung dengan sosok yang mengenakan kerudung hitam dan topeng biru tua gelap tanpa hidung ataupun mulut. Sosok itu menatap lekat ke arahku. Sosok tersebut juga meneteskan cairan kehitaman dari lubang matanya. Aku meraih kamera di saku mantel di dekatku dan memotretnya. Setelah memotretnya sosok tersebut menerjangku, berusaha merobek dadaku untuk mengambil paru-paruku. Aku menghentikannya dengan menendang mukanya dengan telak. Aku berlari keluar, sebelumnya aku meraih dompetku. Aku akan membutuhkan uang. Aku kabur dari rumah Edwin di tengah malam buta. Aku akhirnya berhenti di hutan dekat dengan rumah Edwin untuk mengatur nafasku di atas sebuah batu besar.

Aku jatuh pingsan dan terbangun di rumah sakit. Dokterku memasuki ruangan. Dokter yang sama yang menanganiku sebelumnya. “Aku punya sebuah berita baik dan buruk untukmu, Mitch.” Dokter memulai pembicaraan. “Kabar baiknya dalah bahwa dirimu hanya mengalami cidera kecil, dan orang tuamu akan segera menjemputmu.” Lega sekali mendengarnya. “Kabar buruknya adalah bahwa saudaramu telah tewas dibunuh oleh… sesuatu. Maaf.”

Orang tuaku mengantar aku kembali ke rumah Edwin untuk mengambil barang-barang. Saat memasuki ruangan aku merasa trauma dan ngeri, namun berusaha untuk tetap tenang. Aku mengambil kamera lalu berhenti. Di lorong menuju kamarku, kulihat mayat Edwin dan sesuatu berukuran kecil tergeletak di sampingnya. Aku memungut benda kecil itu dan segera masuk ke dalam mobil tanpa membicarakan mayat Edwin. Kuperiksa benda kecil yang kupungut sebelumnya. Apa yang kulihat nyaris membuatku muntah. Aku menggenggam sebelah ginjalku yang hilang, tampaknya telah dimakan separuh, dengan cairan hitam yang melumurinya.

Source : Creepypasta
Translator : Revevant
Read more ...

10 Cerita Riddle Indonesia Bulan Maret Tahun 2017

Friday
Apakah itu cerita riddle? Cerita riddle adalah cerita biasa yang mempunyai maksud yang tidak biasa. Maksudnya didalam cerita itu ada maksud tersembunyi yang harus ditemukan oleh para pembacanya. oh ya beberapa cerita riddle juga membutuhkan teka teki logika untuk menjawabnya ya. Cek aja yuk 1 per satu:

1. Psycho
2. Ayam Dalam Karung
3. Iseng
4. Liburan
5. Bebas Dari Penjara
6. Kakak Pembunuh
7. Terowongan
8. Old Man
9. Delivery
10. Gadis Kembar
Read more ...

Gadis Kembar

Friday


Ada 2 gadis kembar identik, bernama Mandy & Melissa. Mereka tinggal bersama orangtua & saudara laki2 nya di sebuah rumah mewah di tepi kota. Semua orang cemburu kepada ke2 gadis itu karena ayahnya sangat kaya dan akan membelikan apapun yang mereka mau.
Di satu malam yang kelam, ke2 gadis itu diculik. Mata mereka sudah tertutup dan terikat dikursi ketika mereka terbangun. Mereka ber2 sangat ketakutan dan mulai menangis.
Tiba2, Mandy mendengar seseorang berbisik di telinganya. Itu adalah penculiknya.
“Aku sudah menghubungi orangtuamu dan aku menuntut uang tebusan 1 juta dollar.” Dia bilang “Jika kamu kabur, aku akan bunuh Melissa.”
Lalu Melissa mendengar penculiknya berbisik di telinganya.
“Aku sudah menghubungi orangtuamu dan aku menuntut uang tebusan 1 juta dollar.” Dia bilang “Jika kamu kabur, aku akan bunuh Mandy.”
Read more ...

Delivery

Friday


Waktu itu aku mengantar pizza ke sebuah bangunan apartemen tua di wilayah yang buruk di kota ini. Ketika aku tekan tombol elevator, pintunya terbuka dengan cepatnya. Tiba2 seorang wanita berlari keluar, menjerit, dengan ekspresi yg gila di wajahnya. Dia berlari keluar bangunan sebelum aku bisa berkata apa2 padanya. Aku melihat ke dalam elevator hanya untuk memastikan tidak ada pembunuh yang menyeramkan didalamnya. Nope, nothing.. sama sekali tidak ada apa2 di dalamnya. Akhirnya aku hanya menaiki tangga.
Read more ...

Old Man

Friday


Disana ada seorang pria tua yang tinggal sendirian. Ia merasa sangat lelah ketika ia ingin pergi kekamar mandi. Ketika keluar dari kamar mandi, ia mematikan lampu sebelum pergi tidur. Pagi harinya ia mendengar berita lewat radio bahwa ada kapal laut yang menabrak karang. Pria itu menyesal lalu membuka jendela dan melompat terjun dari tempat tinggalnya itu.
Read more ...

Terowongan

Friday


Malam ini sedang hujan deras sekali. Ketika kami sampai pada suatu tempat, aku menghentikan mobilku di depan sebuah terowongan. Temanku dan aku pernah mendengar rumor dan legenda bahwa terowongan ini berhantu. Mereka mengatakan ketika mengendarai mobil dan melintasi terowongan ini pada malam hari, hal yang aneh akan terjadi. Kami kemari untuk mengetes keberanian kami dan memastikan bahwa rumor tersebut benar. Terowongan ini letakknya sangat terpencil dan tidak banyak kendaraan yang melintas. Suasana angker dan menyeramkan langsung kami rasakan begitu memasuki terowongan ini. Aku menjalankan mobil dengan pelan, berharap sesuatu yang aneh benar-benar terjadi, tetapi ketika kita mencapai ujung terowongan kami tidak melihat sesuatu apapun yang mengerikan. Aku dan temanku kecewa. “Ayo kita melintas lagi,” kataku. Teman-temanku setuju dan aku memutar mobilku saat diujung terowongan.
Sekali lagi, kita tidak mengalami hal yang aneh. Aku memutar mobilku di dalam terowongan beberapa kali setiap kali kami hendak mencapai ujung. Setelah empat atau lima putaran, salah satu temanku berkata, “Lebih baik kita pulang saja teman-teman.” Kupikir dia benar, lama-kelamaan kami menjadi bosan, dan suara hujan yang turun ke atap mobil kami semakin lama semakin mengganggu kami.
Akan tetapi ada sesuatu yang aneh dengan nada bicara temanku tersebut. Tepat sebelum kami keluar terowongan, kuhentikan mobilku dan melihat kebelakang. Aku menyadari bahwa salah satu temanku tersebut menggigil dan terlihat ketakutan. Teman-temanku yang lain menatapnya dan bertanya “Apa yang salah denganmu? Apakah kamu melihat sesuatu?” Lalu ia berkata “Apa kamu tidak mendengarnya?” “Mendengar apa?” kataku. Setelah terdiam cukup lama, ia mengatakan “Hujan, suara hujan….!”
Read more ...

Kakak Pembunuh

Friday


Seorang gadis bernama Lily bercerita kepada teman-temannya kalau dia memiliki rahasia gelap yang telah ia sembunyikan selama bertahun-tahun. Orang tuanya telah dibunuh ketika ia berusia 15 tahun. Ia mengatakan bahwa kakak laki-lakinya menggila dan dan menusuk Ayah dan Ibunya hingga tewas.
Teman-temannya terkejut mendengar cerita menyedihkan dari Lily tersebut. “Aku turut prihatin mendengarnya” kata salah satu temannya. “Lalu apa yang terjadi pada kakakmu?”
“Dia langsung dibekuk polisi” kata Lily. “Setelah melalui persidangan, pada akhirnya kakakku dijatuhi hukuman atas pembunuhan dan akan segera di eksekusi mati. Kau tidak akan percaya betapa sulitnya itu. Aku menjalani hidup dengan penuh kesedihan. Aku tidak bisa makan dan tidur, dan segera ingin melupakan kenanganku yang kelam tersebut. Hingga pada akhirnya aku mengalami depresi berat yang benar-benar membuatku gila , bahkan amnesia yang memerlukan waktuku bertahun-tahun untuk pulih dan bisa menjalani hidup serti biasa lagi”
“Apakah kamu pernah menceritakan kisah ini pada orang lain sebelumnya?” Tanya temannya. “Tidak pernah” sahut Lily. “Aku mulai bertanya-tanya, tapi hal tersebut tidak pernah terjawab. Saat aku menemui kakakku sebelum eksekusi matinya, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia tidak pernah menjelaskan mengapa dia membunuh Ayah dan Ibu kita. Dia hanya memandangku dengan senyuman ketika eksekusi matinya dimulai.”
“Mungkin ada cara untukmu bisa mengetahui semua itu” kata salah satu temannya. “Terserah padamu untuk mengikutinya atau tidak, tapi aku kenal dengan seorang peramal . Dia bisa berkomunikasi dengan arwah, dan mungkin bisa membantumu mencari jawaban tersebut.”
Beberapa hari kemudian, Lily memutuskan untuk menemui sang peramal yang disarankan oleh temannya itu, dan berkonsultasi mengenai masa lalunya. Sang peramal mematikan lampunya, menyalakan lilin dan duduk dikursinya sambil menundukkan kepalanya, dan mulai masuk ke alam bawah sadarnya.
“Sekarang tanyakan padaku apapun yang kau inginkan” bisik sang peramal. Lily lantas menanyakan “Apa yang membuat kakakku kehilangan akalnya?.” Dengan suara lirih sang peramal menjawab “Sebenarnya kakak laki-lakimu itu tidak pernah gila. Dia sepenuhnya sadar.”
“Lantas apa yang menyebabkan kakakku membunuh kedua orang tuaku?” Tanya Lily. “Kakakmu sebenarnya hanya bertanggung jawab atas kematian satu orang.” Jawab sang peramal. TIba-tiba Lily menyadari semua itu. Dia lalu meneteskan air mata dan mulai menangis tersedu-sedu.
Read more ...

Bebas dari Penjara

Thursday


Aku telah bebas dari penjara minggu lalu. Sebelumnya, aku telah membunuh empat orang, dan aku juga telah menyesali peerbuatanku. Alasan mereka membebaskanku adalah karena mereka mengatakan bahwa aku telah sembuh. Ayah dan Ibuku tidak bekerja, mereka menghabiskan waktunya duduk di ruang keluarga di rumah. Kakak perempuanku berdiam diri di kamarnya sambil mendengarkan radio. Dia sudah berhenti kuliah. Sebelum aku masuk penjara, aku selalu bermain bersama adik laki-lakiku setiap waktu. Sekarang ia hanya tidur di depan televisi. Tak seorangpun dalam keluargaku bicara kepadaku lagi. Aku merasa kesepian. Aku harus membuat makanan sendiri dan mulai mencari pekerjaan.
Read more ...

Liburan

Thursday


Aku dan isteriku menghabiskan liburan panjang kami untuk berlibur ke Inggris. Suatu perjalanan panjang yang harus kami tempuh dari New York menuju ke London. Kami menginap di suatu hotel di pinggiran kota untuk melepas lelah usai perjalanan. Pada malam harinya di saat kami tidur, kami terbangun oleh suara bising dari luar. Aku melihat ke luar jendela dan mendapati bahwa banyak polisi di luar sana. Mereka berteriak kepadaku bahwa telah terjadi sebuah perampokan dan pembunuhan pada lantai dua. Aku menginap di lantai tiga, dan melihat polisi telah memblokade lift dan tangga. Si pembunuh terjebak dan tidak akan bisa turun ataupun naik ke lantai atas, jadi kami tidak berada dalam bahaya. Aku dan istriku akan kembali tidur. Aku berharap polisi dapat menangkap pembunuh tersebut.
Read more ...

Iseng

Thursday


Pada suatu malam aku diajak oleh kedua temanku untuk berburu hantu di sebuah rumah tua dimana dulunya pernah terjadi pembunuhan. “Aku dengar si pembunuh menjagal orang-orang ini” kata salah satu temanku. “Pasti arwah mereka benar-benar marah”
“Ya, aku dengar ini adalah pembantaian massal” sahut temanku yang lain. “Rupanya, si pembunuh mencongkel mata sang suami dan membacok sang istri dengan pisau yang besar. Kemudian dia mencekik anak-anaknya hingga tewas.”. “Apakah kalian benar-benar serius?” tanyaku, “atau kalian hanya menakut-nakutiku saja? Kalian tau betapa takutnya aku terhadap hantu.”
Pintu depan pun kami buka, kami berjalan sambil berpegangan tangan karena di dalam sana gelap total dan kami hanya berbekal satu lampu senter. Kami menelusuri ruang tamu dan dapur, kemudian turun ke ruang bawah tanah dimana pembunuhan keji tersebut terjadi. Kami masih bisa melihat dengan jelas darah bercipratan di tembok. Tempat ini memang benar-benar mengerikan, tapi kami tidak melihat satupun kejanggalan atau sesuatu yang aneh. Pada saat keluar dari ruang bawah tanah, aku bertanya kepada temanku.
“Aku tidak melihat satupun hal yang aneh, bagaimana dengan kalian?”
“Aku tidak”
“Aku juga tidak”
“Aku tidak melihat apapun”
Jadi memang benar-benar tidak ada hantu, aku merasa lega.
Read more ...

Ayam Dalam Karung

Thursday


Seperti mayoritas orang jaman dulu, Andri adalah anak yang berasal dari keluarga biasa saja. Bapak dan ibunya berprofesi sebagai petani kecil. Sambil bertani, orangtua Andri juga beternak ayam.
Sekedar informasi, orang yang memelihara ayam pada jaman dulu itu biasa membiarkan ayamnya lepas di halaman. Saat sore menjelang malam, barulah ayam-ayam itu ditangkap untuk dimasukkan kedalam karung. Setelah itu, ayam-ayam tadi dimasukkan ke dalam kandang.

Suatu sore, Andri beserta adiknya diminta untuk menangkap ayam-ayam tersebut oleh sang Bapak. Tugas pun dibagi.
Sang adik mendapat tugas untuk menangkap induk ayam yang hanya berjumlah 3 ekor. Sedangkan Andri, mendapat tugas untuk menangkap piyik (anak ayam) yang jumlahnya lumayan banyak.

Setengah jam berlalu, akhirnya semua anak ayam beserta induknya itu sudah masuk ke dalam kandang.
Sewaktu Andri melipat karung yang dipakainya tadi, sayup-sayup ia mendengar suara anak ayam.

"Pik.. Pik.. Pik."

Dari suaranya, sepertinya itu bersumber dari balik pohon mangga di halaman rumah.
Andri pun menghampiri suara itu dan benar saja. Disana, ia mendapati 3 anak ayam yang belum ditangkap.

Pada awalnya, Andri merasa heran. Seingatnya, semua ayam sudah dihitung dan jumlahnya pun sudah pas.
Lalu, darimana asalnya 3 anak ayam yang ada di hadapannya ini?.
Andri tak ambil pusing, mengingat umurnya yang juga masih kecil. Ia menganggap ketiga anak ayam itu sebagai "rejeki".
Kemudian, ditangkaplah ketiga anak ayam tersebut dan segera dimasukkan kedalam karung.
Karung itu kemudian diangkat dan di sampirkan di bahunya sembari berjalan menuju kandang ayam.

Lama kelamaan, Andri merasa ada yang aneh. Ia merasa, karung yang dibawanya itu semakin berat dan bertambah berat. Seharusnya karung yang berisi 3 anak ayam itu tidak seberat ini, pikirnya.
Kemudian, sayup-sayup ia mendengar bisikan dengan suara yang parau.

"Enak.. Enak.. Enak."

Suara itu berasal dari dalam karung yang sedang dibawanya tadi.
Reflek, Andri pun langsung melemparkan karung itu ke tanah.

Dari dalam karung, keluarlah 3 butir kelapa yang warnanya sudah menghitam. Kelapa-kelapa itu memiliki kulit yang sudah mengkerut seperti mengering.
Namun yang paling menyeramkan adalah, ketiga kelapa itu masing-masing memiliki 3 buah lubang hitam.
Ketiga lubang itu berbentuk bulat. Terlihat seperti sepasang mata dan sebuah mulut. Kelapa itu juga memiliki beberapa goresan yang berbentuk seperti wajah, tapi tidak begitu jelas. Mungkin seperti dipahat.
Dari lubang yang terlihat seperti mulut itu, ketiga kelapa tadi berbisik dengan suara parau.

"Enak.. Enak.. Enak.. Tolong gendong saya lagi."

Andri langsung berlari ketakutan ke dalam rumah. Saat ia kembali bersama Bapaknya, ketiga kelapa itu sudah hilang.
Read more ...

Psycho

Thursday

Aku tinggal di apartment tingkat delapan, aku tinggal di lantai teratas. Malam itu, seorang pemuda yang terkenal karena suka berbohong berteriak membangunkan semua orang.
“Ada apa denganmu?” Tanya seorang bapak.
“Ada psikopat di lantai tujuh apartment. Dia ingin membunuhku.” Ujar pemuda tersebut.
“Haruskah kami percaya?” Tanya bapak itu lagi.
“Aku serius, nyawa kita menjadi taruhan.” Ujar pemuda tersebut.
“Tapi ini masih sangat malam, jadi yang tinggal dilantai tujuh, check dahulu semua ruangan sebelum tidur”. Ujar bapak tersebut.
Semuanya bubar kembali ke kamar. Aku merasa kasihan dengan orang yang tinggal dilantai tujuh. Pasti mereka sangat ketakutan. Puji syukur aku tidak tinggal dilantai tujuh.
Saat aku memulai tidur, tiba-tiba terdengar suara teriakan keras dilantai bawah. Aku mendengar semua orang berlari, namun aku tidak mau kesana, aku takut dan tidak berani untuk melihat kejadian yang mungkin sedang terjadi disana.
Read more ...